Mama menuliskan surat ini, hanya ada 3 alasan:
1. Kamu sedang berdiri di titik belokan hidupmu:
Pertama, kamu sudah meninggal masa kanak-kanakmu,
Berikutnya, kamu sedang menyambut masa mudamu.
2. Ada banyak hal, kalau aku tidak katakan padamu, tak akan ada orang yang mengatakan padamu.
3. Kita saling berjanji : aku bekerja dengan baik, kamu belajar dengan baik, sehingga tidak membuat saling khawatir.
Untuk arah hidupmu:
Manusia boleh memiliki standar yang tinggi, namun tidak boleh sampai kehilangan tujuan. Tidak peduli seberapa besar kamu berjuang di hari-hari biasa, tak peduli seberapa hebat kamu, kalau kamu gagal , maka kamu akan tersingkirkan. Kamu perlu mengerti, walaupun pekerjaan rumahmu banyak, tas sekolahmu berat, kamu belajar setiap hari, itu bukan karena orang tua tega menyiksamu, tapi karena kenyataan memang sangat mengerikan.
Untuk posisimu:
Di dalam rumah, anak tunggal selamanya adalah raja kecil, namun di sekolah. Begitu banyak raja-raja kecil di sana, tak akan ada orang yang bisa memanjakanmu! Kecuali kamu memang berbakat dan berbeda dari orang lain, guru pasti akan sangat menyayangimu. Begitu pula dalam kehidupan sosial di luar sana. Suatu hari nanti, kamu menjadi orang kaya atau orang miskin, tinggal di rumah seperti apa, dihormati atau diremehkan orang, itu semua tergantung dirimu sendiri.
Untuk pembelajaran
Di sekolah, belajar itu yang terpenting, tapi bukanlah cuman satu-satunya yang bisa kamu lakukan. Kalau kamu belajar dengan baik, tapi tidak sehat, itu sama saja percuma. Kamu perlu tahu, waktu reuni satu hari nanti.. Di usia 20 tahun, kamu bersaing pendidikan, di usia 30, kamu bersaing kemampuan, di usia 40, kamu bersaing pengalaman, di usia 50 kamu bersaing kekayaan, di usia 60 kamu bersaing kekuatan, di usia 70 kamu bersaing kesehatan, di usia 80 kamu bersaing usia. Jangan sampai kamu abaikan tubuhmu ini.
Untuk masa depan:
Masa depan seseorang ditentukan oleh pengetahun, kemampuan dan sikap
Pengetahuan bisa didapat dari pembelajaran, kemampuan bisa didapat dari praktek yang terus menerus, sedangkan sikap itu dibentuk dari kebiasaan. Kalau kamu punya kebiasaan yang baik, itu malah akan menjadi semangatmu seumur hidup. Sekarang ini, memperbaiki sikap masih keburu. Masa depan nanti, aku berharap kamu bisa jadi orang yang menguntungkan diri sendiri dan orang lain.
Untuk dirimu
Di sekolah, guru tidak ada kewajiban untuk baik kepadamu, kecuali kamu lebih dahulu menghormati mereka. Teman-teman tidak ada kewajiban untuk memperhatikanmu, kecuali kamu terlebih dahulu memperhatikan mereka. Dalam hidupmu ini, tidak ada seorangpun yang berkewajiban untuk baik kepadamu, kecuali aku dan papamu. Jangan pikir kalau dunia ini tak ada kamu, dunia ini akan berhenti berputar. Jangan pikir dirimu begitu kecil, lalu kamu akhirnya menyerah.
Untuk teman
Memiliki teman itu investasi. Berinvestasi tentu perlu memikirkan untung ruginya, kalau kamu bertemu dengan seorang teman, namun dia tidak mendapatkan apa-apa, berarti investasimu gagal. Kamu perlu mencari teman-teman yang lebih hebat dari dirimu. Kamu perlu ingat, kalau temanmu kesulitan, kamu harus membantunya, karena…
Orang yang tertawa bersamamu akan mudah terlupakan, namun orang yang pernah menangis bersamamu itu takkan terlupakan.
Untuk cinta
Cepat atau lambat, kamu pasti akan menemukan pasangan. Bunga-bunga itu memang cantik, kata-kata yang manis itu memang menarik, namun jangan pernah lupa dalam kehidupan ini ada badai dan hujan, begitu pula cinta. Kamu cinta dia, dia tidak cinta kamu. Dia cinta kamu, tapi kamu tidak cinta dia. Atau, kamu dan dia saling mencintai. Kemungkinan ini hanyalah 10%. Karena itu, kamu perlu mengerti keindahan cinta, namun perlu menghargai kesedihan dalam cinta.
Berjabat tangan dengan gadis cantik, mengobrol dengan gadis idaman, bergaul dengan gadis hebat, namun menikmati sisa hari dengan gadis biasa. Itu lebih baik.
Untuk jarak
Menjadi orang tua, tentu berharap punya hubungan baik dengan anak. Namun seiring bertumbuhnya anak-anak, kalian pasti memiliki dunia sendiri. Sedangkan dunia bersama orang tua pasti akan semakin kecil, hubungan orang tua dan anak juga semakin jauh.
Sebagai orang tua, pasti peduli dirinya di mata anak-anak itu seberapa penting. Karena, seringkali dunia orang tua dan anak itu berbeda. Aku orang biasa, memiliki pemikiran seperti orang pada umumnya. Aku tentu pedui apa kamu ada di sampingku atau tidak.
Untuk keluarga
Keluarga adalah jodoh, di dalam hidup ini, walaupun tak bisa berjalan beriringan selalu, namun bila kamu menghadapi masalah, pasti berusaha untuk membantumu. Walau tak bisa menghadapi masalahmu, namun pasti akan berjuang bersama denganmu.
Dalam hidup ini, tak peduli aku dan kamu bisa bersama berapa alama, harus bisa menghargai waktu-waktu bersama.
sumber : pixp
http://cerpen.co.id/