Ketika mimpi kita harus terhambat, ataupun tidak mungkin lagi karena kelemahan atau keterbatasan fisik, disitulah kita diuji, apakah kita benar - benar mencintai dan mau mengejar mimpi kita tersebut?
Hal ini dialamai oleh Norman, seorang pecinta piano yang berumur 78 tahun yang sukses setelah 7 tahun!
▼ Norman sudah memegang piano sejak umurnya 5 tahun. Sebegitu cintanya dengan piano, dia bermimpi untuk menjadi seorang pianist terkenal,
dan bahkan menjadi rapper jika itu memungkinkan.
Tetapi, dia terlahir di keluarga yang tidak begitu menyenangkan. Ayahnya adalah seorang yang kasar dan terlibat kasus KDRT.
▼Ayah Norman sering melakukan kekerasan secara fisik maupun verbal! Sering ayahnya memukul mamanya dan dirinya yang berusaha melindungi adiknya yang masih kecil.
Saat dia berumur 10 tahun, malam itu dia terbangun dari suara ayahnya yang pulang dalam keadaan mabuk dan dia mendengar suara mamanya dipukul ayahanya.
Dia keluar, dan tiba - tiba dia pingsan begitu saja tidak sadarkan diri lagi.
Saat dia terbangun, dia sudah di rumah sakit dengan tangan kanannya yang sudah cacat permanen. Ternyata ayahnya memukul keluarganya dengan tongkat besi panjang.
Sejak itulah, mimpinya menjadi seorang pianis handal, sudah sirna...
▼Namun dia tidak menyerah... Kecintaannya pada dunia musik tidak sirna. Begitu dia mendengarkan alunan melodi, dia pasti akan berlatiha piano, dengan tangan kirinya.
Meskipun dia tahu itu tidak akan sesempurna dengan ada tangan kanan.
▼Tidak menyerah dengan dunia musik, dia memasuki dunia paduan suara setelah dia dewasa. Dia menjadi instruktor paduan suara profesional selama 30 tahun.
Sampa i1 hari, Norman mendengar beberapa alunan melodi di rumahnya dan disitulah dia teringat akan mimpinya, menjadi pianis.
Diam - diam dia berlatih, dengan tangan kirinya, dan berharap 1 hari nanti, dia bisa mempersembahkan lagu ciptaannya kepada seluruh dunia.
▼Norman rajin dalam berlatih, dia tidak lari dari proses yang harus dia jalani.
Bertahun - tahun mimpinya terpendam, dan inilah saatnya dia keluarkan. Meskipun umurnya 78 thaun, tapi itu tidak menghalanginya.
Lagu Symphony of Survival ini diciptakan untuk mereka yang tidak menyerah mengejar mimpi.
▼Norman akhirnya membuat sebuah pentas kecil, untuk orang - orang yang mendukungnya, untuk mereka yang tidak menyerah pada mimpinya.
Alunan musik ini terdengar jelas dan menyayat hati orang yang hadir, dan air mata mereka mengalir setelah dia selesai memainkannya.
▼70 Tahun setelah mimpinya terkubur, dengan cinta, tak menyerah, dan keterbatasan fisik, mimpinya tetap menjadi kenyataan.
Dia berkata,"Kalau kamu benar - benar mencintai satu hal, kamu pasti akan cari cara untuk mewujudkannya. Meskipun kamu tahu kamu terbatas, tapi itu bukanlah halangan utama! Kamu pasti punya cara!"
Yuk kita lihat ceritanya!
Mimpi hanay akan sekedar mimpi kalau kita tidak mewujudukannya. Kalau bukan kita yang mewujudkannya, siapa lagi?
Ayuk teman Cerpen, wujudkan mimpimu!
http://cerpen.co.id/